Yang
dimasuk dengan media tiga dimensi visual non proyectable yaitu media yang dapat
dinikmati dengan indera penglihatan, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi
sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk isi). Sedangkan pemanfaatan
media tersebut tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat.
Macam-macam
Media Pembelajaran 3 Dimensi Non Proyektable
1. Objek
Yang
dimaksud dengan objek yaitu benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa
perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Karena benda yang sebenarnya dapat dijadikan
media pembelajaran. Oleh karena itu benda-benda nyata dapat memegang peranan
penting dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran. Menggunakan benda-benda
nyata atau makhluk hidup dalam pembelajaran sering kali paling baik, dalam
menampilkan benda-benda nyata tentang ukuran, suara, gerak-gerik, permukaan,
bobot badan, bau serta manfaatnya. Para siswa akan lebih banyak belajar
misalnya tentang ayam hutan yang dikandangkan dikelas untuk dipelajari,
dibandingkan hanya melihatnya digambar. Para siswa akan lebih terkesan dengan
peragaan menembak tepat yang didemontrasikan oleh seorang ditektif, daripada
diperolehnya dari membaca buku tentang roman detektif. Mereka akan belajar
lebih banyak tentang binatang serangga yng dikumpulkan dari hasil perjalanan
karya wisata, dibandingkan melihatnya difilm strip mengenai kehidupan binatang
tersebut.
Objek
atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan membawa siswa
pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu. Mempelajari bahan pelajaran
dari benda yang sebenarnya bukan hanya dapat menghindari kesalahan persepsi
tentang isi pelajaran, akan tetapi juga dapat membuat pelajaran lebih akurat disamping
motivasi belajar siswa akan lebih baik.
Benda-benda
nyata itu banyak macamnya, mulai dari benda atau makhluk hidup seperti binatang
dan tumbuh-tumbuhan, juga termasuk benda-benda mati misalnya batuan, air,
tanah, dan lain-lain.
Yang
dimasud dengan model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan hampir
menyerupai benda aslinya. Semakin dekat pengalaman belajar menyerupai kondisi
dimana siswa akan menggunakan atau memeragakan pelajaran yag mereka dapat,
semakin efektif dan permanen pembelajaran tersebut.
Adapun
manfaat penggunaan model sebagai media pembelajaran antara lain:
a. Dapat
mengatasi benda aslinya. Bila benda aslinya memang tidak ada, atau karena
terlalu jauh sehingga tidak memungkinkan didatangi atau dibawa kedalam kelas,
sehingga dapat digantikan dengan model.
b. Untuk
mengatasi keterbatasan pengamatan manusia, artinya karena terlalu kecil dan
rumitnya objek yang dipelajari, atau sebaliknya karena terlalu besarnya objek
yang dipelajari, maka hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan model.
c. Untuk
mengatasi ketenggangan waktu. Artinya bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu yang
terjadi tempat atau lokasi, yang tidak memungkinkan dilihat, dapat dibuatkan
model-model kejadian.
Model
terdiri dari lima bentuk, yaitu :
a. Model
sederhana, yaitu model yang dibuat cukup sederhana, tidakterlalu mendetail dan
rumit, yang penting dapat mewakili bentuk benda aslinya.
b. Model
perbandingan, model yang dibuat betul-betul memperthatikan perbandingan yang
sesuai. Model tersebut mempunyai ukuran akurat dan sebanding dengan benda
aslinya. Perbandingan antara panjang, lebar, tinggi, atau jarak titik satu
dengan titik yang lain selalu sebanding sebagai contoh model perencanaan suatu
bangunan/market, maka ukuran perbandingan yang digunakan sesuai. Contoh yang
tepat model perbandingan baik adalah bola bumi.
c. Model
irisan, yaitu model yang menggambarkan bagian-bagian dalam dari struktur objek.
Sebagian contoh adalah model irisan kulit manusia, model irisan lapisan-lapisan
kulit bumi, model irisan gunung berapi.
d. Model
lapangan, yaitu model yang menggambarkan suatu lokasi yang membentang /melebar
dari suatu wilayah. Model lapangan dimanfaatkan untuk suatu kepentingan proyek
yang memerlukan lokasi luas, sehingga dari model tersebut tampak adanya
perencanaan tata letak antara gedung satu dengan gedung atau objek-objek lain
dapat diketahui.
e. Model
susun, yaitu model yang menggambarkan suatu objek dimana bagian-bagian dari
objek tersebut dapat dilepas dan disusun kembali. Tujuan bagian-bagian tersebut
dapat dilepas adalah untuk memperjelas tentang objek tersebut dan bila sudah
selesai dapat disusun kembali.
3. Mock
Up
Mock up atau
alat-alat tiruan sederhana hampir sama seperti model yang disederhanakan. Mock
up atau alat tiruan sederhana dimasudkan adalah tiruan dari benda sebenarnya
dan dipilih bagian-bagian yang penting untuk disederhanakan agar memudahkan
untuk dipelajarinya.
Mock
up yaitu suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau
sistem yang lebih riwet. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah
sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. Sebagian
contoh dari media sederhana adalah jam dari karton, dimana jarum penunjuk dapat
diputar-putar. Dengan demikian ia dapat difungsikan sebagai benda yang
sebenarnya.
Mock up sangat efektif untuk belajar, karena disamping dapat mengkonkritkan
yang abstrak juga dapat menarik perhatian. Sifatnya yang mendekati kepada
realitas memberikan pengertian yang baik. Pemilihan media ini biasanya
berdasarkan pertimbangan tempat dan faktor ekonomi, dalam bentuknya yang mini
atau mungkin diperbesar untuk menunjang pembelajaran yang lebih jelas.
Adapun
manfaat digunakannya mock up antara lain:
a. Siswa
mengetahui proses perubahan yang terjadi
b. Dapat
melatih keterampilan karena tidak hanya meliat tetapi perlu mencobanya
c. Membangkitkan
motifasi untuk membuat dan meniru objek yang dipelajari secara sederhana.
4. Diorama
Diorama
adalah pemandangan (scene) tiga dimensi dalam ukuran kecil untuk memperagakan
atau menjelaskan suatu keadaan atau fenomenal yang menunjukkan aktifitas.
Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan
dipentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian.
Diorama
merupakan media yang sangat menarik perhatian siswa, yang dibuat dari suatu
skene tiga dimensi untuk memperagakan suatu keadaan dalam ukuran kecil. Dalam
skene itu terdapatbenda-benda kecil yang berupa orang-orangan, pohon-pohonan,
rumah-rumahan dan lain sebagainya.
Diorama
sebagai media pembelajaran berguna untuk mata pelajaran, ilmu pengetahuan
sosial seperti keadaan hutan, gunung, keadaan kota/desa, pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam seperti diorama kota Mekkah (Masjidil Haram) dan Madinah.
Diorama
dapat dibuat oleh guru dan siswa membuatnya cukup mudah, bahan-bahan yang
diperlukan tidak terlalu mahal dapat dibuat dari barang-barang bekas yang mudah
didapat seperti: kardus/kotak, kertas, karton, kawat, busa dan ditambah dengan
pewarna/cat.
Setelah
selesai dibuat, diorama dapat dipakai sebagai alat peraga. Agar diorama tidak
cepat berdebu dan kotor, sebaliknya diberi penutup kaca. Bila selesai digunakan
di dalam kelas, diorama dapat disimpan dalam lemari display agar para
siswa-siswi dapat melihatnya diwaktu istitahat. Bentuk lainnya lagi adalah cutaway. Biasanya benda ini
mengimplikasikan kepada alat-alat mekanik, seperti mesin, melalui potongan yang
telah dibuat untuk penelitian dari bagian-bagian yang tersembunyi, yang
bergerak maupun yang statis.
5. Globe
Globe
tergolong kedalam media yang berbentuk model, karena bentuk globe yang bundar
merupakan miniatur dari bentuk bumi. Globe atau bola dunia adalah model yang
menggambarkan bumi. Pada permukaan globe tergambar letak suatu lokasi wilayah
dari berbagai negara. Oleh karena itu globe termasuk model perbandingan.
Globe
sangat memantu guru dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang pelajaran
yang diberikannya. Kelebihan globe sebagai media pembelajaran adalah mampu
meragakan keadaanyang sulit diamati siswa, seperti perputaran bumi atau
peredaran planet dan letak suatu negara atau wilayah. Adapun tujuan penggunaan
globe adalah:
a. Membantu
siswa untuk mempermudah mempelajari letak-letak suatu wilayah dibumi.
b. Menggambarkan
bahwa bumi itu bulat.
Pada
dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi
secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a. Keadaan
permukaan bumi,
dataran rendah, sungai-sungai, gunung-gunung, dan serta perairan lainnya.
b. Tempat-tempat
serta arah dan jarak dengan tempat lain, data budaya dan kemasyarakatan seperti
misalnya populasi atau pola bahasa dan adat istiadat.
Adapun
manfaat dan kelebihan lain dari peta dan globe, jika dipakai sebagai media dalam
kegiatan belajar mengajar adalah:
a. Memungkinkan
siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain-lain
b. Merangsang
minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis;
Memungkinkan
siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk,
tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas, peta dan globe sangat penting untuk
mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.
6. Specimen
Specimen
artinya barang contoh, yaitu barang-barang asli yang dijadikan sebagai contoh
untuk mewakili benda asli yang sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok
benda yang sama untuk dijadikan contoh. Dengan
adanya specimen siswa mengetahui bagian dari bendanya yang mungkin tidak
terdapat didaerahnya atau ditempat mereka berada, sehingga mereka tidak merasa
asing lagi terhadap benda tersebut. Specimen yang digunakan untuk proses
pembelajaran hendaknya disediakan tempat dari kaca atau botol, direkatkan nama,
tanggal barang diperoleh/diawetkan. Hal ini disamping untuk memelihara agar
lebih awet juga supaya tidak digunakan sebagaimana aslinya. Misalnya yang
sering yang sering dilihat adalah specimen uang kertas.
a. Macam-macam
Specimen
Terhadap beberapa jenis
specimen yang perlu diketahui antara lain:
1) Specimen
benda masih hidup, dapat diwujudkan dalam bentuk; aquarium, terrarium
insectarium
2) Specimen
benda yang sudah mati, dapat diwujudkan dalam bentuk herbarium, awetan dalam
plastik atau botol dengan menggunakan larutan formalin dan alkohol, taksidemi
dewan tiruan yang kulitnya sudah dikeringkan
3) Specimen
benda yang tidak hidup, misalnya batu-batuan, pasir dan tanah
4) Specimen
identitas, misalnya tanda tangan
b. Tujuan
penggunaan Specimen
Tujuan penggunaan
specimen antara lain:
1) Memperjelaskan
materi pelajaran
2) Menimbulkan
perhatian kepada subyek yang sedang diteliti
3) Merangsang
minat untuk menambahkan pengetahuan
4) Mendorong
untuk berfikir dan menyelidiki sendiri
5) Menyediakan
bahan untuk membuat papan peragaan atau pameran.
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan pengertian pengembangan
dan pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali, 1990.
Media Pembelajaran 3 Dimensi Non Proyektor
4/
5
Oleh
Unknown