Selasa, 02 Juni 2015

Media Pembelajaran 3 Dimensi Non Proyektor

    Pengertian Media Pembelajaran 3 dimensi Non Proyektable
Yang dimasuk dengan media tiga dimensi visual non proyectable yaitu media yang dapat dinikmati dengan indera penglihatan, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk isi). Sedangkan pemanfaatan media tersebut tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat.
    Macam-macam Media Pembelajaran 3 Dimensi Non Proyektable
1.    Objek  
Yang dimaksud dengan objek yaitu benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya.  Karena benda yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran. Oleh karena itu benda-benda nyata dapat memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran. Menggunakan benda-benda nyata atau makhluk hidup dalam pembelajaran sering kali paling baik, dalam menampilkan benda-benda nyata tentang ukuran, suara, gerak-gerik, permukaan, bobot badan, bau serta manfaatnya. Para siswa akan lebih banyak belajar misalnya tentang ayam hutan yang dikandangkan dikelas untuk dipelajari, dibandingkan hanya melihatnya digambar. Para siswa akan lebih terkesan dengan peragaan menembak tepat yang didemontrasikan oleh seorang ditektif, daripada diperolehnya dari membaca buku tentang roman detektif. Mereka akan belajar lebih banyak tentang binatang serangga yng dikumpulkan dari hasil perjalanan karya wisata, dibandingkan melihatnya difilm strip mengenai kehidupan binatang tersebut. 
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu. Mempelajari bahan pelajaran dari benda yang sebenarnya bukan hanya dapat menghindari kesalahan persepsi tentang isi pelajaran, akan tetapi juga dapat membuat pelajaran lebih akurat disamping motivasi belajar siswa akan lebih baik.
Benda-benda nyata itu banyak macamnya, mulai dari benda atau makhluk hidup seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan, juga termasuk benda-benda mati misalnya batuan, air, tanah, dan lain-lain.
2.    Model  
Yang dimasud dengan model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan hampir menyerupai benda aslinya. Semakin dekat pengalaman belajar menyerupai kondisi dimana siswa akan menggunakan atau memeragakan pelajaran yag mereka dapat, semakin efektif dan permanen pembelajaran tersebut.   
       Adapun manfaat penggunaan model sebagai media pembelajaran antara lain:
a.    Dapat mengatasi benda aslinya. Bila benda aslinya memang tidak ada, atau karena terlalu jauh sehingga tidak memungkinkan didatangi atau dibawa kedalam kelas, sehingga dapat digantikan dengan model.
b.    Untuk mengatasi keterbatasan pengamatan manusia, artinya karena terlalu kecil dan rumitnya objek yang dipelajari, atau sebaliknya karena terlalu besarnya objek yang dipelajari, maka hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan model.
c.    Untuk mengatasi ketenggangan waktu. Artinya bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi tempat atau lokasi, yang tidak memungkinkan dilihat, dapat dibuatkan model-model kejadian.
Model terdiri dari lima bentuk, yaitu :
a.    Model sederhana, yaitu model yang dibuat cukup sederhana, tidakterlalu mendetail dan rumit, yang penting dapat mewakili bentuk benda aslinya.
b.    Model perbandingan, model yang dibuat betul-betul memperthatikan perbandingan yang sesuai. Model tersebut mempunyai ukuran akurat dan sebanding dengan benda aslinya. Perbandingan antara panjang, lebar, tinggi, atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu sebanding sebagai contoh model perencanaan suatu bangunan/market, maka ukuran perbandingan yang digunakan sesuai. Contoh yang tepat model perbandingan baik adalah bola bumi.
c.    Model irisan, yaitu model yang menggambarkan bagian-bagian dalam dari struktur objek. Sebagian contoh adalah model irisan kulit manusia, model irisan lapisan-lapisan kulit bumi, model irisan gunung berapi.
d.   Model lapangan, yaitu model yang menggambarkan suatu lokasi yang membentang /melebar dari suatu wilayah. Model lapangan dimanfaatkan untuk suatu kepentingan proyek yang memerlukan lokasi luas, sehingga dari model tersebut tampak adanya perencanaan tata letak antara gedung satu dengan gedung atau objek-objek lain dapat diketahui.
e.    Model susun, yaitu model yang menggambarkan suatu objek dimana bagian-bagian dari objek tersebut dapat dilepas dan disusun kembali. Tujuan bagian-bagian tersebut dapat dilepas adalah untuk memperjelas tentang objek tersebut dan bila sudah selesai dapat disusun kembali.
3.    Mock Up 
Mock up atau alat-alat tiruan sederhana hampir sama seperti model yang disederhanakan. Mock up atau alat tiruan sederhana dimasudkan adalah tiruan dari benda sebenarnya dan dipilih bagian-bagian yang penting untuk disederhanakan agar memudahkan untuk dipelajarinya.

Mock up yaitu suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih riwet. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. Sebagian contoh dari media sederhana adalah jam dari karton, dimana jarum penunjuk dapat diputar-putar. Dengan demikian ia dapat difungsikan sebagai benda yang sebenarnya. Mock up sangat efektif untuk belajar, karena disamping dapat mengkonkritkan yang abstrak juga dapat menarik perhatian. Sifatnya yang mendekati kepada realitas memberikan pengertian yang baik. Pemilihan media ini biasanya berdasarkan pertimbangan tempat dan faktor ekonomi, dalam bentuknya yang mini atau mungkin diperbesar untuk menunjang pembelajaran yang lebih jelas. 
Adapun manfaat digunakannya mock up antara lain:
a.    Siswa mengetahui proses perubahan yang terjadi
b.    Dapat melatih keterampilan karena tidak hanya meliat tetapi perlu mencobanya
c.    Membangkitkan motifasi untuk membuat dan meniru objek yang dipelajari secara sederhana.

 4.    Diorama
Diorama adalah pemandangan (scene) tiga dimensi dalam ukuran kecil untuk memperagakan atau menjelaskan suatu keadaan atau fenomenal yang menunjukkan aktifitas. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan dipentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian.
Diorama merupakan media yang sangat menarik perhatian siswa, yang dibuat dari suatu skene tiga dimensi untuk memperagakan suatu keadaan dalam ukuran kecil. Dalam skene itu terdapatbenda-benda kecil yang berupa orang-orangan, pohon-pohonan, rumah-rumahan dan lain sebagainya. 
Diorama sebagai media pembelajaran berguna untuk mata pelajaran, ilmu pengetahuan sosial seperti keadaan hutan, gunung, keadaan kota/desa, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam seperti diorama kota Mekkah (Masjidil Haram) dan Madinah.
 Diorama dapat dibuat oleh guru dan siswa membuatnya cukup mudah, bahan-bahan yang diperlukan tidak terlalu mahal dapat dibuat dari barang-barang bekas yang mudah didapat seperti: kardus/kotak, kertas, karton, kawat, busa dan ditambah dengan pewarna/cat.
Setelah selesai dibuat, diorama dapat dipakai sebagai alat peraga. Agar diorama tidak cepat berdebu dan kotor, sebaliknya diberi penutup kaca. Bila selesai digunakan di dalam kelas, diorama dapat disimpan dalam lemari display agar para siswa-siswi dapat melihatnya diwaktu istitahat. Bentuk lainnya lagi adalah cutaway. Biasanya benda ini mengimplikasikan kepada alat-alat mekanik, seperti mesin, melalui potongan yang telah dibuat untuk penelitian dari bagian-bagian yang tersembunyi, yang bergerak maupun yang statis.
5.    Globe
Globe tergolong kedalam media yang berbentuk model, karena bentuk globe yang bundar merupakan miniatur dari bentuk bumi. Globe atau bola dunia adalah model yang menggambarkan bumi. Pada permukaan globe tergambar letak suatu lokasi wilayah dari berbagai negara. Oleh karena itu globe termasuk model perbandingan. 
 Globe sangat memantu guru dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang pelajaran yang diberikannya. Kelebihan globe sebagai media pembelajaran adalah mampu meragakan keadaanyang sulit diamati siswa, seperti perputaran bumi atau peredaran planet dan letak suatu negara atau wilayah. Adapun tujuan penggunaan globe adalah:
a.    Membantu siswa untuk mempermudah mempelajari letak-letak suatu wilayah dibumi.
b.    Menggambarkan bahwa bumi itu bulat.
c.    Penggunaan globe diperuntukkan bagi sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
 Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a.    Keadaan permukaan bumi, dataran rendah, sungai-sungai, gunung-gunung, dan serta perairan lainnya.
b.    Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain, data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola bahasa dan adat istiadat.
c.    Data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian industri atau perdagangan internasional.
Adapun manfaat dan kelebihan lain dari peta dan globe, jika dipakai sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
a.    Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain-lain
b.    Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis;
Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, peta dan globe sangat penting untuk mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.
6.    Specimen  
Specimen artinya barang contoh, yaitu barang-barang asli yang dijadikan sebagai contoh untuk mewakili benda asli yang sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok benda yang sama untuk dijadikan contoh. Dengan adanya specimen siswa mengetahui bagian dari bendanya yang mungkin tidak terdapat didaerahnya atau ditempat mereka berada, sehingga mereka tidak merasa asing lagi terhadap benda tersebut. Specimen yang digunakan untuk proses pembelajaran hendaknya disediakan tempat dari kaca atau botol, direkatkan nama, tanggal barang diperoleh/diawetkan. Hal ini disamping untuk memelihara agar lebih awet juga supaya tidak digunakan sebagaimana aslinya. Misalnya yang sering yang sering dilihat adalah specimen uang kertas.
a.    Macam-macam Specimen
Terhadap beberapa jenis specimen yang perlu diketahui antara lain:
1)      Specimen benda masih hidup, dapat diwujudkan dalam bentuk; aquarium, terrarium insectarium
2)      Specimen benda yang sudah mati, dapat diwujudkan dalam bentuk herbarium, awetan dalam plastik atau botol dengan menggunakan larutan formalin dan alkohol, taksidemi dewan tiruan yang kulitnya sudah dikeringkan
3)      Specimen benda yang tidak hidup, misalnya batu-batuan, pasir dan tanah
4)      Specimen identitas, misalnya tanda tangan
b.    Tujuan penggunaan Specimen
Tujuan penggunaan specimen antara lain:
1)      Memperjelaskan materi pelajaran
2)      Menimbulkan perhatian kepada subyek yang sedang diteliti
3)      Merangsang minat untuk menambahkan pengetahuan
4)      Mendorong untuk berfikir dan menyelidiki sendiri
5)      Menyediakan bahan untuk membuat papan peragaan atau pameran.




Sumber Referensi:
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002.
Rodhatul Jenah, Media Pembelajaran, Banjarmasin: Antasari Pres, 2009.
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008.
 Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan pengertian pengembangan dan pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali, 1990.


Artikel Terkait

Media Pembelajaran 3 Dimensi Non Proyektor
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email